Penggunaan Voltaren untuk wanita hamil
FDA di Amerika Serikat (setara dengan BPOM di Indonesia) mengkategorikan Diclofenac kedalam kategori C dengan penjelasan sebagai berikut :
Penelitian pada reproduksi hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin dan tidak ada studi yang memadai dan terkendali dengan baik pada manusia, namun jika potensi keuntungan dapat dijamin, penggunaan obat pada ibu hamil dapat dilakukan meskipun potensi resiko sangat besar.
Hasil studi pada hewan tidak selalu bisa dijadikan ukuran keamanan penggunaan obat pada manusia. Oleh karena penelitian secara klinis yang terkendali dengan baik belum dilakukan, penggunaan obat ini oleh ibu hamil harus dikonsultasikan dengan dokter. Voltaren (Diclofenac) tidak boleh diberikan pada wanita hamil terutama pada trimester akhir karena dapat menyebabkan penutupan dini duktus arteriosus.
Dalam pemilihan obat, manfaat yang diperoleh harus dipastikan lebih besar daripada risiko yang mungkin dialami pasien. Oleh karena itu, penggunaan Voltaren harus sesuai dengan yang dianjurkan.
HARUS DENGAN RESEP DOKTER. Hati-hati penggunaan pada pasien dengan riwayat perdarahan gastrointestinal atau ulkus peptikum, koagulopati, faktor risiko saat ini atau risiko penyakit KV (misalnya CHF, penyakit jantung iskemik, CVA, hipertensi, edema, hiperlipidemia, diabetes mellitus), dehidrasi, hipovolemia, asma, rinitis, PPOK, pernapasan infeksi saluran, SLE, gangguan jaringan ikat campuran, porfiria, gangguan hati dan ginjal, Anak-anak. wanita hamil (trimester 1-2) dan menyusui, perokok. Kategori kehamilan : Kategori X: Kontraindikasi (tidak boleh digunakan). Terdapat hasil penelitian terhadap hewan uji dan manusia yang memperlihatkan abnormalitas terhadap janin. Obat ini dikontraindikasikan untuk wanita hamil dan yang berkemungkinan untuk hamil.
HARUS DENGAN RESEP DOKTER. Hati-hati penggunaan pada pasien dengan riwayat perdarahan gastrointestinal atau ulkus peptikum, koagulopati, faktor risiko saat ini atau risiko penyakit KV (misalnya CHF, penyakit jantung iskemik, CVA, hipertensi, edema, hiperlipidemia, diabetes mellitus), dehidrasi, hipovolemia, asma, rinitis, PPOK, pernapasan infeksi saluran, SLE, gangguan jaringan ikat campuran, porfiria, gangguan hati dan ginjal, Anak-anak. wanita hamil (trimester 1-2) dan menyusui, perokok. Kategori kehamilan : Kategori X: Kontraindikasi (tidak boleh digunakan). Terdapat hasil penelitian terhadap hewan uji dan manusia yang memperlihatkan abnormalitas terhadap janin. Obat ini dikontraindikasikan untuk wanita hamil dan yang berkemungkinan untuk hamil.
HARUS DENGAN RESEP DOKTER. Hati-hati penggunaan pada pasien dengan riwayat perdarahan gastrointestinal atau ulkus peptikum, koagulopati, faktor risiko saat ini atau risiko penyakit KV (misalnya CHF, penyakit jantung iskemik, CVA, hipertensi, edema, hiperlipidemia, diabetes mellitus), dehidrasi, hipovolemia, asma, rinitis, PPOK, pernapasan infeksi saluran, SLE, gangguan jaringan ikat campuran, porfiria, gangguan hati dan ginjal, Anak-anak. wanita hamil (trimester 1-2) dan menyusui, perokok. Kategori kehamilan : Kategori X: Kontraindikasi (tidak boleh digunakan). Terdapat hasil penelitian terhadap hewan uji dan manusia yang memperlihatkan abnormalitas terhadap janin. Obat ini dikontraindikasikan untuk wanita hamil dan yang berkemungkinan untuk hamil.
HARUS DENGAN RESEP DOKTER. Hati-hati penggunaan pada pasien dengan riwayat perdarahan gastrointestinal atau ulkus peptikum, koagulopati, faktor risiko saat ini atau risiko penyakit KV (misalnya CHF, penyakit jantung iskemik, CVA, hipertensi, edema, hiperlipidemia, diabetes mellitus), dehidrasi, hipovolemia, asma, rinitis, PPOK, pernapasan infeksi saluran, SLE, gangguan jaringan ikat campuran, porfiria, gangguan hati dan ginjal, Anak-anak. wanita hamil (trimester 1-2) dan menyusui, perokok. Kategori kehamilan : Kategori X: Kontraindikasi (tidak boleh digunakan). Terdapat hasil penelitian terhadap hewan uji dan manusia yang memperlihatkan abnormalitas terhadap janin. Obat ini dikontraindikasikan untuk wanita hamil dan yang berkemungkinan untuk hamil.
HARUS DENGAN RESEP DOKTER. Hati-hati penggunaan pada pasien dengan riwayat perdarahan gastrointestinal atau ulkus peptikum, koagulopati, faktor risiko saat ini atau risiko penyakit KV (misalnya CHF, penyakit jantung iskemik, CVA, hipertensi, edema, hiperlipidemia, diabetes mellitus), dehidrasi, hipovolemia, asma, rinitis, PPOK, pernapasan infeksi saluran, SLE, gangguan jaringan ikat campuran, porfiria, gangguan hati dan ginjal, Anak-anak. wanita hamil (trimester 1-2) dan menyusui, perokok. Kategori kehamilan : Kategori X: Kontraindikasi (tidak boleh digunakan). Terdapat hasil penelitian terhadap hewan uji dan manusia yang memperlihatkan abnormalitas terhadap janin. Obat ini dikontraindikasikan untuk wanita hamil dan yang berkemungkinan untuk hamil.
© 2016 - 2024 K24Klik.com - Apotek Online Paling Komplit All Rights Reserved
HARUS DENGAN RESEP DOKTER. Hati-hati penggunaan pada pasien dengan riwayat perdarahan gastrointestinal atau ulkus peptikum, koagulopati, faktor risiko saat ini atau risiko penyakit KV (misalnya CHF, penyakit jantung iskemik, CVA, hipertensi, edema, hiperlipidemia, diabetes mellitus), dehidrasi, hipovolemia, asma, rinitis, PPOK, pernapasan infeksi saluran, SLE, gangguan jaringan ikat campuran, porfiria, gangguan hati dan ginjal, Anak-anak. wanita hamil (trimester 1-2) dan menyusui, perokok. Kategori kehamilan : Kategori X: Kontraindikasi (tidak boleh digunakan). Terdapat hasil penelitian terhadap hewan uji dan manusia yang memperlihatkan abnormalitas terhadap janin. Obat ini dikontraindikasikan untuk wanita hamil dan yang berkemungkinan untuk hamil.
Interaksi Obat Voltaren
Potensi interaksi obat terjadi ketika digunakan bersamaan dengan obat lain, sehingga dapat mengubah cara kerja obat. Sebagai akibatnya, obat tidak dapat bekerja dengan maksimal atau bahkan menimbulkan racun yang membahayakan tubuh.
Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui obat apa saja yang sedang Anda konsumsi dan beri tahukan pada dokter. Jenis obat yang dapat berinteraksi dengan Voltaren adalah:
Hal-hal yang harus diperhatikan pasien selama menggunakan Voltaren adalah sebagai berikut :
Efek samping Voltaren
Berikut beberapa efek samping Voltaren yang diketahui, antara lain:
Voltaren diberikan dengan dosis sebagai berikut:
Voltaren sebaiknya diminum setelah makan atau bersama makanan untuk mengurangi efek samping pada saluran pencernaan. Pasien harus cukup terhidrasi (cukup cairan) sebelum menggunakan Voltaren (Diclofenac).
PENGGUNAAN OBAT INI HARUS SESUAI PETUNJUK DOKTER. Digunakan dalam terapi akut dan kronik untuk reumatoid artritis dan osteoartritis, dan spondilitis ankilosa. Penatalaksanaan nyeri dan dismenore primer. Terapi jangka pendek untuk serangan migren akut, nyeri pasca operasi, dan inflamasi sesudah operasi gigi dan ortopedi.
Digunakan dalam terapi akut dan kronik untuk reumatoid artritis dan osteoartritis, dan spondilitis ankilosa. Penatalaksanaan nyeri dan dismenore primer. Terapi jangka pendek untuk serangan migren akut, nyeri pasca operasi, dan inflamasi sesudah operasi gigi dan ortopedi.
Tiap tablet mengandung natrium diklofenak 50 mg
ATURAN PAKAI HARUS SESUAI DENGAN PETUNJUK DOKTER. Dewasa : 50 mg, 2-3 kali sehari. Kasus ringan : 75-100 mg perhari
Sebaiknya diberikan setelah makan. Telan utuh, jangan dikunyah/dihancurkan.
1 tablet salut enterik
Hipersensitif, wanita hamil dan menyusui, ulkus peptikum, bronkospasme, alergi rhinitis, urtikaria, anak usia kurang dari 14 tahun
Sakit kepala, pusing, vertigo, gangguan pada saluran cerna
Pada pasien gangguan gastrointestinal, riwayat tukak lambung, kolitis atau penyakit Crohn, gangguan fungsi hati, gangguan ginjal, perdarahan lambung dengan ulserasi atau perforasi, gangguan fungsi jantung, hipertensi pada lanjut usia, pasien yang mendapat terapi diuretik atau dengan deplesi vol ekstraseluler karena berbagai penyebab. Lakukan tes fungsi hati dan ginjal (pada penggunaan jangka lama), porfiria hepatik. Wanita hamil dan menyusui. Dapat mengganggu kemampuan mengemudi kendaraan atau menjalankan mesin
Simpan pada tempat sejuk dan kering, serta terlindung dari cahaya
PT. Novartis Indonesia
Voltaren adalah obat yang digunakan sebagai pereda nyeri, mengurangi gangguan inflamasi (radang), dismenore, nyeri ringan sampai sedang pasca operasi khususnya ketika pasien juga mengalami peradangan. Voltaren juga digunakan sebagai pereda nyeri pada penderita arthritis, rheumatoid arthritis, osteoarthritis, sakit gigi, migrain akut, asam urat dan nyeri karena batu ginjal dan batu empedu.
Voltaren mengandung zat aktif Diclofenac, obat yang termasuk golongan nonsteroidal anti-inflammatory drug (NSAID). Cara kerja Diclofenac adalah menghambat kerja enzim siklooksigenase (COX)1 dan siklooksigenase COX 2. Enzim ini berfungsi untuk membantu pembentukan prostaglandin saat terjadinya luka dan menyebabkan rasa sakit dan peradangan.
Dengan menghalangi kerja enzim COX, prostaglandin lebih sedikit diproduksi, yang berarti rasa sakit dan peradangan akan mereda. Karena tidak selektif maka efek samping peningkatan asam lambung atau iritasi lambung mungkin terjadi paska pemakaian obat ini.
Harus dengan resep dokter
Voltaren dipasarkan dengan kemasan sebagai berikut :
Tiap kemasan Voltaren mengandung zat aktif sebagai berikut :
Beberapa kegunaan dan manfaat Voltaren adalah untuk membantu mengurangi nyeri akibat: